Newest Post

Archive for Januari 2016

Cara praktis budidaya ikan cupang



Cara praktis budidaya cupang


Ikan cupang merupakan salah satu ikan hias yang mudah dipelihara. Budidaya ikan cupang tidak memerlukan tempat luas dan modal yang besar. Bisa dilakukan sebagai usaha rumahan.

Ikan cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar dari daerah tropis. Banyak ditemukan di perairan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di alam bebas ikan ini hidup berkelompok. Habitatnya ada di rawa-rawa, danau, dan sungai yang arusnya tenang.

Salah satu keistimewahan ikan cupang adalah daya tahannya. Sanggup hidup dalam lingkungan air minim oksigen. Bisa dipelihara dalam toples kecil tanpa menggunakan aerator. Kemampuan ini didapat karena ikan cupang memiliki rongga labirin seperti pada paru-paru manusia. Labirin tersebut bisa membuatnya bertahan pada lingkungan miskin oksigen.
Jenis ikan cupang

Dilihat dari kecamata para pehobi dikenal dua macam ikan cupang, yakni cupang hias dan cupang adu. Cupang hias dipelihara untuk dinikmati keindahan bentuk, warna dan gerakannya. Sedangkan cupang adu dipelihara untuk di adu. Perlu diketahui, di beberapa negara mengadu cupang termasuk tindakan ilegal.

Cupang hias dan cupang adu dibedakan berdasarkan bentuk dan sifat agresifitasnya. Untuk mengetahui lebih jauh silahkan lihat cupang hias vs cupang adu.


Masyarakat ilmiah mencatat lebih dari 73 spesies ikan cupang yang ada di bumi ini. Namun tidak semua dari spesies tersebut populer sebagai ikan peliharaan. Spesies ikan cupang yang beredar di pasaran kebanyakan berasal dari kelompok splendens complex, yang terdiri dari Betta splendens, Betta stiktos, Betta mahachai, Betta smaragdina dan Betta imbellis. Serta varian hasil silangan dari spesies-spesies tersebut. Lihat juga jenis-jenis ikan cupang.


Pemilihan Induk Cupang Yang Baik

Hal utama yang perlu diperhatikan ketika mengawinkan cupang adalah ketersediaan induk yang berkualitas. Induk bisa dibeli di toko ikan hias atau langsung dari farm yang terpecaya, baik di dalam maupun di luar negeri. induk cupang juga bisa dipesan malalui internet atau hasil pemeliharaan sendiri yang dibesarkan dengan telaten serta diketahui asal usulnya.

Langkah awal yang harus dilakukan sebelum budidaya dimulai adalah menentukan warna,gurat tulangan,ukuran tubuh,faktor genetik dan persentase kecacatan. Sebaiknya dipilih ikan yang benar-benar mampu melahirkan benih yang bisa tumbuh besar seperti induknya, tidak hanya yang cacat atau rejected. Budi daya bisa dimulai dengan membeli dua atau tiga pasang cupang, berumur muda,gerakannya aktif dan memiliki warna yang cerah. Berikut ciri-ciri cupang berkualitas.

1. Induk Jantan
Sehat,tidak cacat dan berasal dari genotip yang baik.
Ekor dan sirip panjang serta mengembang seperti kipas.
Warna cerah mengkilap.
Bentuk badan panjang dan ramping.
Dasi jantan lebih panjang daripada dasi betina.
Umur 5-6 bulan.

Ciri-ciri siap pijah: ada garis putih vertikal dibadan dan ingsang, warna lebih cerah, bagian perut membesar dan lunak bila dipegang, titik putih dibagian perut (kelamin/pena) lebih menonjol, dan gerakan pasif

2. Induk Betina
Sehat, tidak cacat, ekor mengembang, dan berasak dari genotip yang baik.
Warna tidak secerah jantan.
Badan pendek dan gemuk.
Umur 4-6 bulan.

Ciri-ciri siap pijah: ada garis putih pada ingsang, warna semakin cerah, gerakan agresif, dan mengumpulkan busa untuk menempelkan telur

cara-cara pemijahan ikan cupang.
1.Siapkan pasangan yang akan dikawinkan ( usahakan itu merupakan jantan dominan dan induk dominan serta keduanya harus sudah cukup umur dan berada pada kondisi yang sehat )


2.Berikan makanan secukupnya kepada ikan cupang yang akan dikawinkan tersebut sebelum dilakukan pemijahan

3. Usahakan menggunakan betina yang belum pernah dikawinkan, hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, karena menurut penelitian, hasil telur perkawinan ikan cupang yang pertama merupakan hasil yang paling optimal dibanding dengan hasil produksi telur yang ke 2 kali.

4. Tempatkan jantan dan betina dalam wadah yang sama secara langsung dan tidak perlu tahap pengenalan atau perjodohan, karena saya melakukannya begitu juga dan tidak mengalami masalah apa - apa kecuali salah satu dari cupang tersebut belum siap kawin, maka tidak akan ada telur yang dapat dihasilkan.
Catatan " dalam waktu 1 x 24 jam atau 1 hari akan ada telur dengan syarat kedua cupang sudah siap kawin " saya menuliskan ini sesuai dengan hasil budidaya saya sendiri dan jika dalam waktu 2 hari blm ada telur maka pisahkan betina dari tmpt jantan, karena ini menunjukan kalau mereka belum siap kawin.

Persiapan Wadah Pemijahan
1. Anda dapat menggunakan wadah berupa aquarium, gentong atau ember/baskomplastik sebagai tempat pemijahan. Jangan gunakan tempat yang terlalu lebar.
2. Isi dengan air yang telah diendapkan dengan kedalaman antara 10 s/d 15 Cm Ini dimaksudkan agar suhu air didasar tidak terlalu dingin, memudahkan si jantan merawat telur dan burayak yang jatuh dari busa. Suhu yang dibutuhkan antara 21 hingga 31 derajad Celcius, untuk pemijahan idealnya adalah 25 derajad Celcius.
3. Siapkan media pijah (substrat) bisa berupa tanaman air seperti Java Moss, daun ketapang kering, potongan styrofoam atau serabut rafia atau lembaran plastik bening tempat si jantan membuat busa/sarang untuk meletakkan telur. Biasanya sering menggunakan plastik bening dengan pertimbangan karena bisa memonitor telur dengan melihat dari bagian atas, tidak membusuk, tidak tenggelam dan relatif lebih bersih. Ukuran plastik cukup 10×15 cm atau 10×10 cm saja.
4. Jangan lupa berikan sedikit garam ke tempat dimana akan dilakukan pemijahan , hal ini dilakukan karena untuk meminimalkan tumbuhnya jamur yang dapat menyerang ikan cupang kita.

Pemberian Substrat

Pemberian substrat bertujuan untuk memudahkan cupang mengumpulkan busa atau sarang guna melekatkan telur. Substrat yang bisa digunakan adalah tanaman air, seperti daun enceng gondok,daun pisang, daun mangkokan atau daun ketapang kering. Substrat dari daun-daunan sebenarnya bukan sekadar untuk menempel telur, tapi juga sekaligus sebagai tempat bercengkerama dan bersembunyi cupang.


Pemijahan


Pada indukan jantan yang matang warna siripnya terlihat lebih cerah dan pada induk betina perutnya terlihat membuncit dan secara transparan kita dapat melihat telur pada saluran pengeluarannya.

1. Masukkan jantan dan betina yang akan dikawinkan ke wadah pemijahan yang telah disiapkan dan biarkan selama 1 hari serta jangan lupa tutup tempat pemijahan tersebut. dan usahakan tempat yang dijadikan tempat pemijahan itu gelap.

2. Dalam tempo antara 2 hingga 8 jam si jantan akan membangun busa pada substrat yang akan digunakan sebagai tempat bercumbu dan bulan madunya. Sarang dibuat oleh si jantan dengan cara mengambil gelembung udara dari permukaan dan melepaskannya dibawah permukaan daun atau tanaman air yang mengapung dipermukaan air. betina yang siap dikawinkan adalah betina yang sudah cukup umurnya dan memiliki bintik putih dibagian perut dan perut sedikit buncit, serta badan yang akan belang-belang warna putih. Sedangkan pada jantan, dapat dilihat dari sifatnya yang sangat suka membuat gelembung busa diatas permukaan air dan itu merupakan tanda bahwa si jantan siap dikawinkan 3. Jika dalam waktu 2 hari masih tidak ada telur, maka segera pisahkan pasangan tersebut

4. Proses pernikahan akan terjadi selama kurang lebih 2-3 hari


5. Pada saat pemijahan tubuh si jantan akan melilit dan menyelubungi tubuh induk betina membentuk huruf “U” dengan ventral saling berdekatan sampai betina mengeluarkan telur yang segera dibuahi oleh sperma si jantan. Telur-telur tersebut akan berjatuhan ke dasar dan segera diambil si jantan dengan mulutnya untuk diletakkan di sarang busa. Proses pemijahan ini bisa berlangsung selama berjam-jam dan dengan proses yang berulang-ulang, dan merupakan ritual yang sangat menarik untuk dilihat.

6. Aktifitas pemijahan berakhir dengan tanda-tanda si jantan mengusir betina agar menjauh dari sarang busa. Dengan tujuan agar sibetina tidak memakan telurnya sendiri

7. Setelah aktifitas pemijahan selesai, segera angkat induk betina dan letakkan di aquarium pengobatan dengan diberikan metylene blue/pomate untuk pengobatan luka-luka akibat pemijahan, dan dapat dikawinkan lagi setelah 3-4 minggu. Selanjutnya tugas menjaga telur dan merawat bayi diambil alih oleh si jantan.

8. Berikan sedikit makanan kepada sijantan selama proses penjagaannya terhadap anak-anaknya.

9. Telur-telur yang subur akan menetas setelah 24 jam pada suhu berkisar 25 derajat Celcius. Dan 2 hari kemudian akan terlihat burayak seukuran jarum dengan warna kehitaman.

10. Bila burayak telah dapat berenang bebas indukan jantan dapat segera diangkat dan tempatkan pada aquarium pengobatan/karantina. Setelah 7 hari indukan jantan telah siap untuk dikawinkan lagi. Perlu dicatat bahwa cupang tidak akan pernah mau kawin dengan pasangan yang bukan pilihannya.

Pembesaran Anakan Ikan Cupang
Burayak sampai umur 2-3 hari tidak perlu diberi makan karena adanya cadangan kuning telur (egg yolk) dalam tubuhnya. Pembesaran burayak tidak sesulit seperti yang kita bayangkan asal kita mengetahui tahap-tahapnya, dan itu merupakan tantangan tersendiri bagi para breeder pengembangbiak.
Dengan meletakkan tanaman air pada wadah pemijahan berguna dalam menyumbangkan sedikit infusoria secara alami buat burayak.
Setelah burayak dapat berenang bebas secara otomatis dan naluri alamiahnya akan berburu untuk makan, dan secara naluri pula mereka dengan atraktif akan menyerang sesuatu yang bergerak.
Pada saat burayak berumur 3-4 hari dapat diberikan vinegar eels (belut cuka), gerakannya disukai serta menarik minat burayak dan bentuknya yang sangat kecil cukup pas untuk burayak memakannya. Anda dapat juga memberi makan burayak dengan infusoria, rotifera atau micro worms (cacing sutra).
Setelah burayak berumur 1 minggu dapat diberikan pakan kutu air saring atau BBS (Baby Brine Shrimp)/Artemia yang telah dikultur.
Pemberian kutu air dan Artemia bisa dilanjutkan hingga burayak berumur 3 minggu, dan dapat juga dicampur/divariasi dengan cacing tubifex sp., chironomus sp., ataupun vinegar eels karena pertumbuhan burayak sering kali tidak sama.
Pada umur 5 minggu burayak siap untuk dilakukan pendederan atau dipindahkan ketempat yang lebih besar ataupun kolam. Pada saat ini porsi pemberian pakan lebih banyak dan dilakukan penggantian air secara kontinyu.
Pada usia 4 hingga 6 minggu burayak mulai terbentuk organ labirinnya dan mereka mulai menuju permukaan untuk bernafas (mengambil oksigen langsung dari udara).
Setelah lewat umur 6 minggu pemberian diet makanan mulai variatif, jentik nyamuk (cuk), kutu air dan bloodworm.
Lakukan penggantian air sebanyak 30% dengan cara siphon atau membuka drain/valvenya, sekaligus membersihkan kotoran dan sisa pakan yang ada didasar. Kemudian tambahkan air baru yang telah diendapkan secara lembut/perlahan. Sejak usia 4 minggu naluri bertarung sudah mulai tampak dan penggantian atau penambahan air baru/bersih akan merangsang aktivitas hormonal ikan yang mengarah kepada agresivitasnya. Untuk meminimalisir pertarungan, gunakan tempat atau space yang lebih besar atau dapat juga meletakkan tanaman air hidrilla atau dapat juga menggunakan serabut rafia untuk menghindari pertemuan langsung yang berakibat timbulnya pertarungan.
Umur 7 hingga 8 minggu mulai dapat disortir jantan atau betina.
Umur 10 hingga 12 minggu dapat disortir berdasarkan grade A, B, atau C. pisahkan mereka karena masing-masing memiliki nilai jual yang berbeda.
Pilih anakan yang kwalitas baik atau super, dan diletakkan mereka dalam aquarium terpisah (soliter). Gunakan aquarium berukuran minimal 15x15x20 Cm. dan lakukan penggantian air 30% – 50% setiap 3 – 7 hari. Kunci utama dalam perawatan adalah kwalitas air yang baik dan pakan yang baik, karena hal ini berakibat langsung terhadap kesehatan dan pertumbuhan ikan.

Sumber:http://alamtani.com/budidaya-ikan-cupang.html
Sumber:https://www.banyudadi.com/pemilihan-induk-cupang-yang-baik/
Sumber:http://sulaiman4fun.blogspot.co.id/2012/06/cara-melakukan-pemijahan-ikan-cupang.html



// Copyright © Inukazet //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //